Makalah (Peran TI dalam Dunia Pertanian)
BAB I
PEMBAHASAN
1.1 Latar
Belakang
Sarana produksi pertanian yang kita kenal selama ini adalah lahan, modal,
tenaga kerja dan teknologi. Satu sarana produksi yang sering dilupakan adalah
informasi. Informasi sangat menentukan keberhasilan usaha petani misalnya
apakah usahanya akan berhasil atau tidak, menguntungkan atau tidak dan
sebagainya. Informasi berapa kebutuhan dan ketersediaan pasar terhadap
komoditas tertentu akan menentukan berapa jumlah komoditas tersebut harus
diperoduksi oleh petani agar usaha tersebut dapat menguntungkan.
Kemajuan teknologi dewasa ini membawa kita kepada dunia global termasuk
dibidang informasi. Globalisasi informasi dewasa ini tidak lagi hanya diartikan
sebagai arus komunikasi massa dalam arti sekedar penyebarluasan siaran televisi
dan hiburan saja, namun sudah mencakup perluasan arus informasi ilmu
pengetahuan dan teknologi yang mendorong perluasan cakrawala informasi dan
wawasan manusia.
Dalam arti yang lebih luas globalisasi ini merupakan suatu
transformasi sosial budaya dengan lingkup global. Dalam kaitan dengan
globalisasi ini maka kata Internet menjadi suatu fenomena baru yang sering
menjadi topik pembicaraan di akhir abad ke 20 ini. Dengan internet, dunia saat
ini seakan menjadi begitu kecil. Hanya dalam hitungan detik kita dapat menerima
pesan yang dikirim orang dari jarak ribuan kilometer dan demikian pula
sebaliknya. Kehadiran teknologi ini tentunya tidak bisa dibendung. Suka tidak
suka, siap tidak siap, kita harus menghadapinya. Disamping menawarkan jasa
informasi, teknologi ini mampu menawarkan lapangan pekerjaan bagi orang yang
menekuninya. Untuk bisa terlibat atau menjadi anggota masyarakat global
tersebut tidak ada jalan lain kita harus mempelajarinya disamping mempersiapkan
kepribadian dan mental. Hal ini penting karena selain internet banyak
menawarkan manfaat namun juga membawa hal-hal yang negatif seperti pornografi,
informasi yang menyesatkan dan lain-lain.
E-mail dan Web adalah aplikasi yang paling banyak dipakai di internet.
E-mail dimanfaatkan untuk berkirim surat secara elektronik dengan cara mengetik
surat dikomputer yang kemudian dikirim kepada mitra kita yang juga terhubung ke
internet. Sedangkan Web adalah aplikasi yang menyerupai sebuah pasar swalayan
yang sangat besar dimana didalamnya ditawarkan segala macam informasi baik yang
dapat diambil secara gratis maupun harus dibeli.
Kemudian apakah internet ini juga akan menyentuh dunia pertanian Indonesia?
Seharusnya ya. Karena kalau tidak maka dunia pertanian kita akan ketinggalan.
Pertanian yang selama ini berkembang secara tradisional seharusnya segera
berubah seiring dengan perkembangan jaman menjadi pertanian yang berkebudayaan
industri. Dengan pertanian berkebudayaan industri maka kedudukan informasi
menjadi penting, sehingga pertanian kita bisa dijalankan dengan analisis pasar
yang benar. Membanjirnya komoditas yang ditanam oleh para petani tidak akan
terjadi lagi seperti masa lalu. Demikian juga terjadinya fluktuasi harga
komoditas pertanian tidak akan terjadi lagi bila pertanian dijalankan dengan analisis
pasar yang benar.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian diatas, kami hendak mengaji permasalahan yakni tentang sejauh
mana Peranan Internet dalam Pertanian.
1.3 Tujuan
Adapun Tujuan penulisan Makalah ini untuk mendeskripsikan peranan internet
didalam bidang Pertanian.
BAB II
Pembahasan
A. Fungsi
Internet
Internet adalah sebuah teknologi yang penting dan dibutuhkan untuk
mengakses segala informasi berharga dari berbagai belahan dunia. Saat ini, internet
dipandang sebagai jaringan komputer terbesar di dunia. Internet dapat diartikan
sebagai kumpulan dari jaringan-jaringan komputer, baik skala besar maupun
kecil, yang dihubungkan oleh jaringan komunikasi dan meliputi seluruh dunia.
Jadi secara singkat, internet adalah : “Hubungan antar komputer dan jaringan komputer yang
saling berjauhan untuk berbagi data dan informasi satu sama lainnya.”
Terdapat banyak manfaat yang bisa didapatkan dari internet, dan oleh karena
itu dianjurkan bagi setiap orang untuk berlatih menggunakan internet dengan
efisien dan efektif. Segala dampak negatif internet dapat diatasi dengan
berbagai cara, dan untuk itu kita juga perlu belajar bagaimana cara terbaik
mengantisipasinya.
B. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Bidang
Pertanian
Dalam era globalisasi yang semakin menguat, penguasaan
terhadap Teknologi Komunikasi dan Informasi merupakan keharusan yang tak lagi
bisa ditawar. Teknologi diyakini sebagai alat pengubah. Sejarah membuktikan
evolusi teknologi selalu terjadi sebagai tujuan atas hasil upaya keras para
jenius yang pada gilirannya temuan teknologi tersebut diaplikasikan untuk
memperoleh kemudahan dalam aktivitas kehidupan dan selanjutnya memperoleh
manfaat dari padanya.
Teknologi Informasi Komunikasi merupakan faktor yang
sangat penting dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan
pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
Teknologi informasi mempunyai tiga peranan pokok:
1.
Instrumen dalam mengoptimalkan proses pembangunan,
yaitu dengan memberikan dukungan terhadap manajemen dan pelayanan kepada
masyarakat.
2.
Produk dan jasa teknologi informasi merupakan
komoditas yang mampu memberikan peningkatan pendapatan baik bagi perorangan,
dunia usaha dan bahkan negara dalam bentuk devisa hasil eksport jasa dan produk
industry telematika.
3.
Teknologi informasi bisa menjadi perekat persatuan dan
kesatuan bangsa, melalui pengembangan sistem informasi yang menghubungkan semua
institusi dan area seluruh wilayah nusantara.
Kesadaran pentingnya Teknologi Komunikasi dan Informasi
yang biasanya disebut ICT (Information and Communication Technologi), bukan
hanya monopoli kalangan pengusaha besar saja tetapi juga bertumbuh di kalangan
pengusaha kecil dan kekuatan-kekuatan masyarakat lain, seperti Koperasi,
Kelompok Tani, dan Masyarakat biasa. ICT diyakini berperan penting dalam
pengembangan bisnis, kelembagaan organisasi, dan juga mampu mendorong
percepatan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakat.
Teknologi juga memegang peranan penting dalam
pengembangan pertanian. Teknologi dimafaatkan dalam tiga cabang utama pertanian
yaitu penanaman, peternakan, dan perikanan.Salah satu contoh Teknologi
Informasi Komunikasi yaitu internet. Internet menyajikan dunia secara tanpa
batas. Lewat sarana inilah diharapkan dapat digunakan untuk mencari segala
informasi yang dibutuhkan dan dapat pula digunakan oleh masyarakat desa untuk
meningkatkan kesejahteraan perekonomian melalui korespondensi dengan orang lain
atau perusahaan di berbagai penjuru dunia baik Informasi terkini maupun
informasi terlama bisa didapat dan dikirimkan dengan cepat. Selama ini masalah
yang dihadapi oleh masyarakat desa disebabkan kurangnya informasi yang baru dan
tepat. Informasi dari internet berfungsi sebagai langkah awal untuk
menyelesaikan masalah yang kemudian ditindaklanjuti dengan kegiatan yang lain.
Internet memberi informasi kepada para petani dalam
pemeliharaan tanaman dan hewan, pemberian pupuk, irigasi, ramalan cuaca dan
harga pasaran. Manfaat internet menguntungkan para petani dalam hal kegiatan
advokasi dan kooperasi.
Internet juga bermanfaat untuk mengkoordinasikan
penanaman agar selalu ada persediaan di pasar, lebih teratur dan harga jual
normal. Jika para petani memerlukan informasi khusus yang tidak dapat segera
dilayani para petugas penyuluhan pertanian, maka mereka bisa mendapatkan
informasi tersebut dari internet.
Pengenalan internet bisa dimulai dari para pemuka
masyarakatnya. Para pemimpin tersebut perlu diyakinkan akan efektivitas
internet dalam membidik sasaran-sasaran pembangunan yang ditetapkan. Dengan
demikian manfaat internet dapat cepat disebarluaskan kepada masyarakat banyak
melalui para pemuka masyarakat tersebut. Struktur masyarakat perdesaan tersusun
dalam kelompok-kelompok, baik itu kelompok usaha, kesenian, ataupun kelompok
social lainnya, yang masing-masing mempunyai pemimpinnya. Para pemuka
masyarakat dapat diberdayakan untuk menunjukkan manfaat internet bagi setiap
kelompoknya. Pemberdayaan tersebut dapat dilakukan melalui kampanye lokal,
pelatihan-pelatihan dan proyek percontohan.
Dengan lancarnya arus informasi, keterlambatan dan
miskomunikasi mengenai penanaman, pemupukan, penyemprotan, pemanenan,
pengeringan, dan penjualan hampir tidak terjadi lagi. Koperasi dapat mengetahui
kebutuhan mingguan para petani secara akurat dan menjadwalkannya dengan baik,
musim panen dapat dirotasi, harga lebih stabil, sementara koperasi dapat
menjadi pengumpul dan pemasar hasil produksi langsung kepada konsumen akhir.
Peran tengkulak dan pengijon secara bertahap dieliminasi.Harapannya TIK ini
dapat digunakan oleh sebanyak mungkin petani Indonesia atau bahkan para petani
di dunia agar produktivitas padi mereka meningkat, dan dijadikan sebagai alat
pengembangan pertanian, demikian pula untuk kesejahteraan hidupnya
C.
Penggunaan Komputer Untuk Pertanian
Keberadaan konsumen selalu penting bagi produsen, untuk memahami konsumen
dan bagaimana cara terbaik untuk pasar mereka dengan kemajuan teknologi yang
signifikan selama dua dekade, kini pemasar dihadapkan dengan lebih banyak
alternatif dan memahami bagaimana menyusun kebijakan promosi, namun apa yang
diharapkan ternyata lebih sulit. Industri pertanian (sektor yang penting di
seluruh dunia) memiliki pengecualian. Di Amerika Serikat ada sekitar 2,1 juta
peternakan dengan nilai produksi melebihi $217 miliar dan biaya produksi
melebihi $190 miliar. Pertanian memiliki peran yang lebih menonjol. Meskipun
sering disebut sebagai petani, maka produsen pertanian adalah penjual dan
sekaligus pembeli, dan penting untuk setiap bisnis yaitu tentang target pasar
yang besar untuk memahami bagaimana keputusan pembelian yang dibuat dan apa
yang diharapkan dari adanya komunikasi pemasaran. Pertanian merupakan salah
satu budaya industri tertua dan selalu berhadapan dengan banyak perubahan.
Perhatian utama bagi produsen pertanian selama sepuluh tahun terakhir di
Amerika Serikat telah mengalami penurunan besar terkait harga komoditas karena
pengaruh global dan adanya Reformasi Undang-Undang Federal (FAIR), yang pada
tahun 1996. FAIR dimaksudkan sebagai kontrol produksi dengan membatasi jenis
dan jumlah produk yang dihasilkan. Idenya adalah jika produksi pertanian
melimpah akan menurunkan harga, dan pelanggan akan membeli, sehingga pada
gilirannya akan meningkatkan permintaan. Dalam kenyataannya, produk pertanian
seperti makanan seringkali terjadi penurunan harga, namun tetap tidak
merangsang permintaan. Sementara itu untuk produk pertanian plummeted, biaya
operasional terus meningkat.
Keadaan ini membawa efek kombinasi, bahkan jumlah produsen pertanian di
Amerika Serikat menurun dari 6,8 juta (1935) menjadi 2,1 juta (2004). Industri
pertanian sebagai produsen telah dipaksa untuk menyerap lebih banyak tagihan
yang belum dibayarkan dengan profitabilitas memburuk. Penurunan profit margin
dan meningkatnya jumlah kegagalan ternak dan menyebabkan pesimisme.
Kini strategi efisiensi lebih menjanjikan yaitu peningkatan manfaat
teknologi, seiring dengan lebih canggihnya traktor dan peralatan, adopsi
teknologi peramalan cuaca, global positioning system (GPS), citra satelit dan
bioteknologi. Yang menarik dalam kajian ini adalah penggunaan internet dan
peranan dalam pemasaran pada industri pertanian.
D. Peranan internet bagi Budaya
Industri Pertanian
1.
Sumber Informasi
Internet adalah sumber informasi praktis yang formal dan informal.
Informasi dapat diakses setiap saat setiap hari. Sejumlah situs pertanian,
seperti DirectAg.com menyediakan prakiraan cuaca, harga tanaman, jasa keuangan
dan industri, serta berita umum lainnya. Internet juga berfungsi sebagai sumber
informasi informal, membawa produser yang memiliki memiliki minat sama meskipun
terpisah secara geografis. Melalui ruang chatting dan email, produsen pertanian
dapat membicarakan produktivitas kontrol hama atau masalah lainnya dengan para
ahli di lapangan. Internet memungkinkan untuk interaksi sosial di antara
produsen yang relatif terpencil dari satu sama lain.
2. Model
Data Produktivitas
Sementara internet sebagai sumber informasi umum, situs web yang lebih
bersifat interaktif dan memungkinkan produsen untuk input dan menyimpan
informasi lapangan. Informasi ini dapat dikombinasikan dengan cuaca dan pasar
dalam memanfaatkan data secara canggih untuk menentukan model seperti kontrol
hama atau strategi pupuk. VantagePoint dan mPower3, adalah dua dari situs web
yang dirancang untuk membantu produsen meningkatkan produktivitas lading.
3. Pembelian
Supplies
Internet adalah sumber yang berharga untuk membeli perlengkapan. Misalnya
simpanan hingga 30% dapat dicapai oleh pemotongan harga dari supplier dan
distributor untuk produk-produk seperti bibit, pupuk, dan perlindungan tanaman
bahan kimia. Produsen kecil dan independen yang tidak cukup memenuhi syarat
volume ke dealer, secara bersama potongan harga pada masing-masing dapat
digabungkan untuk membeli kebutuhan dengan produsen lainnya sehingga mendapatkan
harga yang lebih baik.
4. Penjualan
Produk
Pertani tradisional dalam menjual produk ke pasar, kadang-kadang harus
menempuh perjalanan hingga ratusan kilometer dalam upaya untuk mendapatkan
harga yang lebih baik. Ini sangat mahal dan memakan waktu. Sebaliknya, Internet
membuka pasar global sampai ke konsumen, bahkan di daerah terpencil. Produsen
memiliki akses harga produk yang lebih baik dan konsumen mendapat harga
terjangkau. Selain itu dapat menjaga sapi, kambing, ayam, babi dan ternak
lainnya dari infeksi hingga ke tempat pelelangan.
5. Penggunaan Internet oleh Petani
Koneksi internet menyediakan berbagai fungsi dan manfaat kepada produsen
pertanian. Namun, menurut laporan oleh National Agricultural Statistics Service
Amerika Serikat, hanya sekitar setengah dari produsen pertanian memiliki akses
internet. Sementara laporan statistik penggunaan internet berbeda-beda, dengan
beberapa studi melaporkan penggunaan biaya operasional rendah, dan laporan lain
lebih tinggi. Sekitar 8 persen dari produsen pertanian melakukan transaksi
e-commerce (USDA-NASS Farm Komputer Penggunaan dan Kepemilikan 2003), di sisi
lain para produsen yang membeli atau menjual on-line cenderung lebih besar.
Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Internet dan tujuan yang
digunakan mungkin berbeda-beda menurut jenis operasionalnya. Misalnya, peternak
akan lebih cenderung untuk membeli produk pertanian yang lebih bersih daripada
kedelai growers. Dari produsen melakukan transaksi e-commerce, lebih dari 40
persen laporan pada pembelian tanaman, 33 persen membeli ternak dan 25 persen
menjual ternak melalui Internet.
6.
Keterbatasan dan Kendala Penggunaan Internet dalam Pertanian
Dengan banyak keuntungan penggunaan internet dalam industri pertanian,
sangat mengejutkan bahwa ternyata banyak produsen pertanian tidak memanfaatkan
perangkat ini untuk menjalankan bisnis mereka menjadi lebih baik.
Apa yang mendorong keengganan dari beberapa produsen pertanian untuk
memanfaatkan internet, yaitu :
Ø “
Keterbatasan fisik (infrastruktur dan permodalan) dan non-fisik (SDM) maupun
kurangnya minat teknologi pada umumnya. Petani yang bergantung pada metode
produksi tradisional berserta peralatannya (petani di Jawa lebih suka membeli
sapi dibandingkan membeli traktor). Para produsen tidak menggunakan Internet
untuk alasan bahwa di ladang tidak ada komputer.
Ø Penelitian
di Amerika serikat menunjukkan bahwa hampir 60 persen dari petani menggunakan
komputer, hanya 48-50 persen menggunakan Internet, dan hanya 8 persen membuat
transaksi e-commerce.
Ø Produsen
yang menggunakan komputer namun tidak dapat terhubung ke internet karena
memerlukan biaya yang sangat tinggi untuk mendapatkan akses di daerah pedesaan.
Saluran telepon di daerah pedesaan yang ”out of service” atau nirkabel dengan
biaya ribuan dolar, sungguh akses yang tidak mudah di beberapa daerah.
Faktor lain mungkin enggan untuk menggunakan Internet karena keamanan
dan privasi. Websites seperti VantagePoint dan mPower3 membolehkan produsen
produksi peternakan untuk menyimpan data agregat peternakan, walaupun tetap
rahasia, petani mungkin khawatir bahwa secara teknis dapat diidentifikasi.
Demikian juga, selalu ada kekhawatiran tentang data keuangan dan nomor kartu
kredit yang ditransfer melalui internet. Terakhir, bahwa sistem distribusi
tradisional dalam budaya industri pertanian sangat berakar pada layanan pribadi
dan interaksi ”face to face.”antara produsen dan bayer.
Keberadaan konsumen selalu penting bagi produsen, untuk memahami
konsumen dan bagaimana cara terbaik untuk pasar mereka dengan kemajuan
teknologi yang signifikan selama dua dekade, kini pemasar dihadapkan dengan
lebih banyak alternatif dan memahami bagaimana menyusun kebijakan promosi,
namun apa yang diharapkan ternyata lebih sulit. Industri pertanian (sektor yang
penting di seluruh dunia) memiliki pengecualian. Di Amerika Serikat ada sekitar
2,1 juta peternakan dengan nilai produksi melebihi $217 miliar dan biaya
produksi melebihi $190 miliar. Pertanian memiliki peran yang lebih menonjol.
Meskipun sering disebut sebagai petani, maka produsen pertanian adalah penjual
dan sekaligus pembeli, dan penting untuk setiap bisnis yaitu tentang target
pasar yang besar untuk memahami bagaimana keputusan pembelian yang dibuat dan
apa yang diharapkan dari adanya komunikasi pemasaran. Pertanian merupakan salah
satu budaya industri tertua dan selalu berhadapan dengan banyak perubahan.
Perhatian utama bagi produsen pertanian selama sepuluh tahun terakhir di
Amerika Serikat telah mengalami penurunan besar terkait harga komoditas karena
pengaruh global dan adanya Reformasi Undang-Undang Federal (FAIR), yang pada
tahun 1996. FAIR dimaksudkan sebagai kontrol produksi dengan membatasi jenis
dan jumlah produk yang dihasilkan. Idenya adalah jika produksi pertanian
melimpah akan menurunkan harga, dan pelanggan akan membeli, sehingga pada
gilirannya akan meningkatkan permintaan. Dalam kenyataannya, produk pertanian
seperti makanan seringkali terjadi penurunan harga, namun tetap tidak
merangsang permintaan. Sementara itu untuk produk pertanian plummeted, biaya
operasional terus meningkat.
Keadaan ini membawa efek kombinasi, bahkan jumlah produsen pertanian di
Amerika Serikat menurun dari 6,8 juta (1935) menjadi 2,1 juta (2004). Industri
pertanian sebagai produsen telah dipaksa untuk menyerap lebih banyak tagihan
yang belum dibayarkan dengan profitabilitas memburuk. Penurunan profit margin
dan meningkatnya jumlah kegagalan ternak dan menyebabkan pesimisme.
Kini strategi efisiensi lebih menjanjikan yaitu peningkatan manfaat
teknologi, seiring dengan lebih canggihnya traktor dan peralatan, adopsi
teknologi peramalan cuaca, global positioning system (GPS), citra satelit dan
bioteknologi. Yang menarik dalam kajian ini adalah penggunaan internet dan
peranan dalam pemasaran pada industri pertanian.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknologi
Informasi Komunikasi merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung
peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pelayanan pemerintah kepada
masyarakat.
Teknologi
informasi mempunyai tiga peranan pokok:
- Instrumen dalam mengoptimalkan proses
pembangunan, yaitu dengan memberikan dukungan terhadap manajemen dan
pelayanan kepada masyarakat.
- Produk dan jasa teknologi informasi merupakan
komoditas yang mampu memberikan peningkatan pendapatan baik bagi perorangan,
dunia usaha dan bahkan negara dalam bentuk devisa hasil eksport jasa dan
produk industry telematika.
- Teknologi informasi bisa menjadi perekat
persatuan dan kesatuan bangsa, melalui pengembangan sistem informasi yang
menghubungkan semua institusi dan area seluruh wilayah nusantara.
Kesadaran pentingnya Teknologi Komunikasi dan
Informasi yang biasanya disebut ICT (Information and Communication Technologi),
bukan hanya monopoli kalangan pengusaha besar saja tetapi juga bertumbuh di
kalangan pengusaha kecil dan kekuatan-kekuatan masyarakat lain, seperti
Koperasi, Kelompok Tani, dan Masyarakat biasa. ICT diyakini berperan penting
dalam pengembangan bisnis, kelembagaan organisasi, dan juga mampu mendorong
percepatan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakat.
B. Saran
Dunia
Pertanian/perkebunan hendaknya dapat memanfaatkan Teknologi Informasi secara
optimal agar hasilnya juga memuaskan terutama bagi para petani.
DAFTAR PUSTAKA
http://tugaskelompokblogpertanian.blogspot.com